
Walikota Padang
Kawasan Batang Arau Siap Tanggalkan Predikat Kawasan Kumuh
Kawasan yang terletak di Muaro Padang ini dihuni oleh penduduk yang mayoritas beraktivitas sebagai nelayan. Kepadatan dan ketidakberaturan permukiman serta minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini menyandang predikat kumuh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah di rumah dinasnya dalam acara Serah Terima Kelola Aset Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Batang Arau, Sabtu (05/01/2019). “Batang Arau merupakan kawasan yang padat penduduk dengan tingkat konflik sosial yang cukup tinggi, namun dengan telah ditanganinya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kawasan tersebut dapat berubah menjadi lebih baik dan tertata,” kata Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Barat Zuherman mengatakan, Kawasan Batang Arau merupakan kawasan yang strategis. Sebagai pelabuhan tertua di Kota Padang, kawasan ini menyimpan potensi wisata sejarah. Selain itu, di sini juga merupakan lokasi legenda Siti Nurbaya dengan ditandai adanya Jembatan Siti Nurbaya beserta Makam Siti Nurbaya. Kawasan Batang Arau juga merupakan akses para wisatawan menuju ke lokasi Pantai Air Manis (batu Malin Kundang).
Lebih lanjut Zuherman menambahkan upaya penanganan Kawasan Batang Arau ini menghabiskan dana Rp25,4 miliar dengan lingkup pembangunan taman tematik, pedestrian, penerangan, parkiran, sarana MCK, dan lokasi berjualan bagi pedagang kaki lima. Dalam serah terima kelola ini, Zuherman mengharapkan Pemerintah Kota Padang dapat mengelola dengan baik aset yang telah dibangun Kementerian PUPR sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. (rjp.randalsb/ari)
Direktorat:
Ciptakarya
Tanggal:
7 January 2019
View:
87