Pada 19 April 2022 telah dilaksanakan Kick Off Meeting Kegiatan Penyusunan Panduan Pelestarian Kota Tematik Pusaka TA 2022, sebagai lanjutan kegiatan yang dimulai sejak tahun 2021.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan berdiskusi dengan para narasumber dalam melengkapi Panduan Pelestarian Kota Tematik Pusaka. Narasumber dan pakar yang diundang berasal dari beberapa lembaga/universitas yang memiliki keahlian dalam pelestarian pusaka yaitu Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), dan Universitas Trisakti.
Narasumber yang hadir di antaranya adalah Pak Punto Wijayanto, ST, MT yang mengemukakan bahwa Kota Pusaka itu merujuk pada aspek cagar budaya dan aspek pariwisata sebagai turunan dari ekonomi pusaka sehingga perlu memastikan tujuan perencanaannya, apakah menjaga nilai pusakanya atau pariwisatanya. Masukan lain diutarakan oleh Bu Dr. Ir. Catrini Pratihari Kubontubuh, M.Arch. yaitu perlu adanya penguatan panduan khususnya tahap pelaksanaan kebermanfaatan cagar budaya dan perlu ada pembaharuan terhadap dinamika selama proses penyusunan panduan. Bisa ditambahkan poin tambahan berupa rencana antisipasi dalam panduan praktis jika plan A tidak berhasil maka harus dilaksanakan plan B dalam pelaksanaan kegiatan. Bu Ir. Febriyanti Suryaningsih menyesali adanya kerusakan/kehilangan cagar budaya karena tidak ada dokumentasi, belum lagi apabila ada temuan arkeologi. Bu Febriyanti menambahkan bahwa hendaknya para pelaksana pelestarian pusaka juga harus memahami soal penataan bangunan atau kalau tidak terpenuhi maka penataan kota pusaka akan salah sasaran.
Sebagai penutup Ibu Direktur BTPP memberikan saran untuk perlu ada semacam reaktivasi P3KP yang arahnya khusus pembinaan internal PUPR maupun Pemda. Kemudian perlu adanya timeline peta jalan untuk mewujudkan output jangka pendek dan jangka panjang.
Mari bersama-sama kita tingkatkan kepedulian terhadap kekayaan pusaka Indonesia ????????